KABAR BERMAKNA HANYA MENGEKSPOS INFO PENTING DAN BERMAKANA

Tuesday, September 17, 2013


Perencanaan dan Implementasi Managemen Saluran  
1.  Perencanaan Managemen Saluran

Manajemen saluran menghendaki adanya strategi dan taktik tertentu, dan oleh karena itu, faktor
perencanaannya menjadi amat penting.
Merencanakan uraian kegiatan, berarti mengemukakan langkah-langkah, yang antara lain mengikuti
langkah-langkah:
·  Menghubungi pihak-pihak “penghubung”.
·  Memulai pembicaraan dan apa yang hendak ditekankan.
·  Menghadapi apa yang akan terjadi dan mengatasi hambatan.
a.  Merencanakan pembicaraan dan apa yang hendak ditekankan
Manajer saluran antara lain bertujuan untuk menyamakan persepsi, mengubah tingkah laku dan
memperkuatnya, dengan tetap memperlakukan subjek secara manusiawi. Caranya dapat
dilakukan dengan memberitahu, persuasi dan mengingatkan. Cara-cara ini dapat direncanakan
bila dipahami kerangka AIDA (Attention, Interest, Desire, Action), di mana kerangka ini juga
menunjuk kepada taktik penanganan, yaitu:
F  Menarik dan mendapatkan perhatian subjek (Attention).
F  Menimbulkan dan mempertahankan minat (Interest).
F  Menimbulkan keinginan untuk bekerja sama (Desire).
F  Memberikan perlakuan untuk menyamakan persepsi dan mengubah serta memperkuat
perilaku yang telah diubah (Action)
b.  Pihak-pihak yang disertakan dan peranan mereka
Hal ini sangat bermanfaat terutama yang menyangkut peranan sebagai bridge, Liasion, dan
Cosmopolites. Bridge yakni sebagai penghubung. Individu sebagai penghubung ini, yang
sebenarnya adalah anggota kelompok yang menjadi sasaran, dapat diajak untuk membantu
kelancara penanganan saluran


Liasison, yakni yang sama peranannya selaku bridge, tetapi individu yang bersangkutan bukanlah
anggota dari suatu kelompok; ia merupakan penghubung antara satu kelompok dengan
kelompok lainnya.
Cosmopolite, juga berarti penghubung. Cosmopolite dicirikannya kebiasaan mengumpulkan informasi
dari sumber-sumber, baik dari dalam maupun dari luar sekolah, dan juga ia dapat menyampaikan
informasi. Individu yang berperan demikian perlu dikenali,  karena akan dapat banyak
memberikan informasi, dan juga untuk menyampaikan informasi yang diperlukan kepada
sasaran.
2.  Implementasi Managemen Saluran Penanganan     
   Pengertian akan seseorang akan arti penting bimbingan kepada siswa sampai kepada derajat tertentu
pada apa yang ia butuhkan, yakni tentang memikirkan peranannya di sekolah dan tentang dirinya
sendiri. Oleh karena itu, diperlukan penghayatan tentang apa sebenarnya keinginan dan kepentingan
mereka.
Dunia manajemen saluran ini adalah dunia sikap dan kepercayaan subjek sasaran. Sikap adalah
kecenderungan subjek untuk menerima atau menolak suatu objek.
Objek sikap dan kepercayaan tersebut haruslah objek yang dapat diterima dan dipercayai. Objek yang
dapat diterima adalah objek yang positif, penting dan bermakna bagi seseorang, dari bukti-bukti yang
ada dan hasil yang ditunjukan membuat kepercayaan tumbuh.
Dalam menyampaikan fakta perlu dipertimbangkan antara lain dari segi kata-kata yang tepat yang
hendak digunakan. Hendaknya hindari kata-kata yang mempunyai maksud emosional yang tidak
enak. Selalu berusaha bagaimana subjek sasaran menyimak kata-katanya.
Kita tidak boleh lupa bahwa guru pembimbing juga manusia. Perasaannya sendiripun terjalin dalam
hubungan komunikasi itu. Ia haruslah orang yang menerima, sebagai mana ia menerima klien-
kliennya dalam konseling, yang menaruh perhatian kepada bermacam-macam orang. Satu sikap yang
menghalangi hubungan baik ialah sikap tidak senang.
Pokok-pokok manajemen saluran:
·  Subjek yang menimbulkan ketidaksenangan tersebut mungkin hanya merupakan gejala
permukaan saja, mungkin ada sejumlah hal yang menyebabkannya, disadari atau tidak.
·  Perlu adanya kesabaran dan banyak mendengarkan apa yang dikatakan subjek.
·  Memahami subjek sasaran dengan menggunakan kerangka acuan internal. Dan bukan menurut
pandangan guru pembimbingnya sendiri.
·  Menerima apa yang dikatakan dengan tidak membenarkan atau menyalahkan, yakni menerima
apa yang dikatakan dengan seluruh kepribadian subjek sebagai manusia.
Mengatasi Konflik     
1.  Guru Pembimbing dan Konflik
  Di sekolah tidak jarang terjadi konflik, baik konflik pribadi maupun dalam hubungannya dengan
orang lain. Kegiatan sosialisasi program dan manajemen saluran antara lain dimaksudkan untuk
mengatasi konflik, meskipun untuk melaksanakannya dapat menimbulkan konflik tersendiri.
Konflik dapat muncul dalam beberapa bentuk, misalnya konflik mengenai pencapaian tujuan,
penggunaan waktu efektif, antar kepentingan, dan konflik antar harapan terhadap perilaku dan
kinerja yang diinginkan dengan kenyataannya.
Seorang guru pembimbing dapat terhindar dari konflik interpersonal bila ia mudah mengalami
hubungan antar pribadi dengan kerabat kerja di sekolah.
2.  Manfaat Konflik
  Konflik tidak perlu ditakuti dan dihindari. Tidak adanya konflik merupakan adanya ketidakpedulian
dan ketidak terlibatan.
Beberapa manfaat konflik, sebagai berikut: 


·  Konflik membuat kita sadar, meningkatkan kesadaran dan memahami diri serta membangkitkan
tenaga dan motivasi untuk mengatasi masalah yang perlu diselesaikan.
·  Konflik mendorong perubahan dan membuat kehidupan lebih menarik.
·  Keputusan yang lebih baik umumnya dibuat setelah adanya tanggapan-tanggapan dan perbedaan
pendapat, serta mengurangi kejengkelan karena konflik dibuka dan diselesaikan.
·  Konflik memperdalam dan memperkaya suatu kehidupan

0 comments: